Kabupaten Kutai Timur

Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, Tentang Pemekaran wilayah propinsi dan kabupaten. Diresmikan oleh Mendagri pada tanggal 28 Oktober 1999. Geografi. Wilayah Kabupaten Kutai Timur berada pada posisi 115°56'26'' BT - 118°58'19'' BB dan 1°17'1'' LS - 1°52'39''

Memiliki luas 35.747,50 Km2 atau 17% dari luas Propinsi Kalimantan Timur Batas utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, timur dengan Selat Makassar, Selatan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Barat dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Administrasi. Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta (ibukota Kabupaten/Ibukota Kecamatan Sangkulirang), Kec. Muara Bengkal, Kec. Muara Ancalong, dan Kec. Muara Wahau,Telen, Sandaran, Busang, Kaliorang, Kongbeng, Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Karangan, Kaubun, Batu Ampar dan Long Masengat dan dengan memiliki 135 desa.

POSISI STRATEGIS KUTAI TIMUR :
POSISI KUTAI TIMUR PADA KONSTELASI REGIONAL KALIMANTAN BERADA:
PADA JALUR POROS REGIONAL LINTAS TRANS KALIMANTAN YANG MENGHUBUNGKAN JALUR TANJUNG SELOR-TANJUNG REDEB KE SAMARINDA (IBUKOTA PROVINSI) - BALIKPAPAN DAN KABUPATEN PASIR KE PROVINSI KALSEL, KALTENG DAN KALBAR.
PADA KONSTELASI NASIONAL MENGHADAP KE ARAH SELAT MAKASSAR YANG MERUPAKAN JALUR PELAYARAN NASIONAL, REGIONAL DAN INTERNASIONAL.
DALAM LINGKUP PROPINSI, KEBERADAAN KABUPATEN KUTAI TIMUR PADA JALUR POROS REGIONAL LINTAS TRANS KALIMANTAN YANG MENGHUBUNGKAN JALUR TARAKAN (KOTA ORDE II) “ TANJUNG SELOR “ TANJUNG REDEB KE SAMARINDA (KOTA ORDE I “ IBUKOTA PROPINSI) “ BALIKPAPAN (KOTA ORDE I) “ KABUPATEN PASIR “ KALIMANTAN SELATAN, KALIMANTAN TENGAH DAN KALIMANTAN BARAT SEHINGGA POSISI STRATEGIS INI BERPOTENSI UNTUK :
MENJADIKAN IBUKOTA KABUPATEN KUTAI TIMUR YAITU KOTA SENGATA BERFUNGSI SEBAGAI KOTA TRANSIT.
AKSES KELUAR WILAYAH CUKUP TERBUKA SEHINGGA MEMBUKA PELUANG PEMASARAN HASIL SDA DARI KUTAI TIMUR

Potensi Minyak, Gas dan Pertambangan Umum:
1. Minyak Bumi dan Gas Luas daerah eksplorasi minyak bumi:
Sangatta : 6.000 ha
Sangkulirang : 12.000 ha
Luas daerah eksplorasi gas bumi:
Wilayah Bengalon : 20.000 ha
Wilayah Tl. Golok Sangkulirang : 11.000 ha
Wilayah Pulau Miang Besar : 8.000 ha
3. Emas
Di wilayah Sungai Pesab di Kongbeng, Sungai Telen di Telen, Sungai Marah di Telen dan Sungai Sangatta di Sangatta.
Di wilayah Sungai Kelinjau dan Sungai Atan di Kecamatan Muara Ancalong • Di sekitar Mekar Baru Kecamatan Busang (eks. Bre-X)
4. Besi
Besi ditemukan di sekitar Kaliorang dengan cadangan diperkirakan sekitar 19.700.000 ton, dan Kecamatan Sangkulirang dengan cadangan 52.500.000 ton berdasarkan hasil analisis kimia Fe (51,24%) dan Fe2O3 (39,56%).
5. BATU GAMPING
Terdapat di sekitar Gunung Sekerat Kecamatan Kaliorang dengan areal 21 ribu Ha dengan cadangan sekitar 18,6 Milyar ton, dan cocok untuk bahan baku industri semen.
6. LEMPUNG
Cadangan lempung sebesar 1 Milyar ton terdapat di Kecamatan Sangkulirang Cocok untuk bahan baku industri keramik dan campuran semen.
7. GIPSUM
Cadangan gipsum ditemukan di Sungai Sekerat Kecamatan Kaliorang dan Sungai Bengalon. Total cadangan sekitar 12 juta Ton. Bahan gipsum diperlukan untuk semen, keramik, farmasi dll.

SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM

Kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, biak berupa bahan tambang maupun hutan, bahan tambang berupa batu bara merupakan salah satu komoditas yang menonjol dimana batu bara merupakan salah satu komoditas yang menonjol dimana batu bara tersebut dijumpai pada formasi-formasi yang sebagian besar terdapat pada bagian utara ke arah tengah timur kabupaten. Sedangkan bahan tambang berupa emas penyebaran depositnya terdapat di wilayah pedalaman pada morfologi pegunungan di sekitar hulu sungai Telen (Muara Wahau), sungai Marah, dan wilayah muara Ancalong. Diperkirakan deposit emas akan banyak ditemukan di daerah pegunungan bagian tengah ke arah barat sampai selatan (daerah sepanjang DAS Telen dan DAS Kelinjau).

SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi pertanian yang sangat besar untuk dikembangkan. Luas lahan yang besar serta banyaknya jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian merupakan modal dasar.

Pada sub sektor perkebunan, kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi yang besar terutama untuk kawasan Sangkulirang, Muara Wahau sebagai sub sektor unggulan.
Peluang investasi di bidang ini antara lain:
Lahan Kering :
Tanaman Keras: kelapa sawit, kakao, lada, vanili, kelapa, karet, dll.
Tanaman Hortikultura dan Palawija: nenas, durian, rambutan, jagung, lada, sayur-sayuran, dll.
Lahan Basah :
Luas area yang sesuai untuk padi, kacang-kacangan, dan jagung tersedia 7.261 ha.
Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi 1.307.360 ha lahan perkebunan untuk dikembangkan, dan paling tidak 500.000 ha akan segera direalisasikan.

SEKTOR KEHUTANAN

Kabupaten Kutai Timur mempunyai sumber daya hutan yang cukup besar yaitu seluas 2.784.024 ha, dengan erincian sebagi berikut:
- Hutan produksi : 1.115.477 ha
- Hutan lindung : 211.053 ha
- Hutan wisata : 198.528 ha
- Hutan konversi : 1.038.966 ha
Diversifikasi usaha yang dapat dikembangkan dari sektor kehutanan ini antara lain:
- Industri plywood
- Industri moulding
- Industri kayu olahan

SEKTOR INFRASTRUKTUR.

Peningkatan pelabuhan udara Sangkimah
Pembangunan pelabuhan laut Sangatta
Pembangunan/peningkatan jalan trans Kalimantan, jalan propinsi dan jalan kabupten
Pembangunan jembatan Sangkulirang - Sangatta - Muara Wahau - Muara Ancalong dan Muara Bengkal

SEKTOR FASILITAS BISNIS, SOSIAL DAN UMUM

Pembangunan fasilitas umum dan sosial di Sangatta di proyeksikan sesuai dengan standar sebuah kota modern, lengkap dengan:
Pembangunan Fasilitas Umum
Sport center, terminal angkutan umum, taman kota, pusat rekreasi, pusat pergudangan.
Pembangunan Masjid Agung dan Islamic Center
Pembangunan Gereja katolik/Protestan dan Kristian Center
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Umum Swasta.
Kawasan perkantoran, pasar swalayan, kantor perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri, BUKOPIN, BTN), East Kutai
Trade Center.
Perhotelan
Guest House (Kerjasama dengan Pemda, Hotel Kelas Bintang, Hotel Kelas Melati).

SEKTOR PERIKANAN

Ekosistem pesisir dan laut memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai daerah penyangga bagi kehidupana aneka ragam biota yang mempunyai nilai ekonomis penting bagi kehidupana manusia. Kawasan pesisir Sangatta - Sangkulirang memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, terutama untuk perkembangan perikanan.

SEKTOR PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN LEMBAGA PENELITIAN
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
Pembangunan Akademi Teknologi Pertanian (Teknologi Pertanian, Teknologi Industri, Teknologi Lingkungan, Teknologi Kelautan).
Pembangunan SLTP dan SMU unggulan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Kaubun.
Pembangunan Lembaga Penelitian dan Pengembangan

SEKTOR PARIWISATA

Dibidang pariwisata, kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi yang besar. Sebelas lokasi potensi wisata yang berupa wisata pantai, sumber air panas, goa, pulau dan lamin adat. Dari potensi wisata tersebut, yang sangat propektif untuk dikembangkan adalah jenis obyek wisata alam, wisata budaya. Lokasi wisata tersebut seperti pulau Birah-birahan di teluk Manubar kecamatan Sangkulirang, teluk lombok, wisata tambang dan TNK di kecamatan Sangatta.
Peluang yang dapat dikembangkan di sektor ini antara lain:
Wisata Alam
Taman nasional Kutai (Flora dan Fauna), Wisata tambang, teluk Lombok dan teluk Perancis, gua dan air panas keindahan bawah laut di pulau Birah-birahan.
Wisata Budaya
Kehidupan suku Dayak Kenyah, dan lamin di Muara Wahau, cagar budaya gunung Kombeng di Muara Wahau, kehidupan suku Basap disekitar teluk Sandaran, pesta laut dan kehidupan nelayan di Sangkulirang
Prasarana dan Sarana
Penyediaan (jumlah dan kondisi) sarana dan prasarana di Kabupaten Kutai Timur masih jauh dari mencukupi untuk mendukung ekonomi wilayah, yaitu meliputi prasarana jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi yang merupakan fasilitas dasar untuk kehidupan masyarakat.
Prasarana Perhubungan
Prasarana jalan sebagai penghubung di bidang transportasi darat merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat. Prasarana jalan pada hakekatnya menyangkut berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial ekonomi, budaya maupun ketahanan dan keamanan.
Memperhatikan luas wilayah Kabupaten Kutai Timur dan jumlah penduduk yang tersebar tidak merata, maka sangat dibutuhkan adanya prasarana jalan yang berperan sebagai pendorong pengembangan dan pembangunan diberbagai sektor. Untuk mewujudkan maksud tersebut sangat perlu pembangunan dan pemeliharaan jalan, baik jalan negara, jalan provinsi maupun jalan kabupaten.
Panjang jalan di Kabupaten Kutai Timur, saat ini baik yang pembangunannya jadi wewenang Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Kutai Timur sendiri adalah sebagai berikut:
- Panjang Jalan Negara : 439 Km
- Panjang Jalan Provinsi : 245 Km
- Panjang Jalan Kabupaten : 820 Km

Ratio panjang jalan terhadap luas wilayah di Kabupaten Kutai Timur adalah 42Km/1000 Km², Propinsi Kalimantan Timur 52,53 Km/1000 Km², Nasional adalah 115 Km/1000 Km².
Prasarana perhubungan lainnya untuk transportasi udara dan air, adalah pelabuhan udara, pelabuhan laut dan dermaga. Untuk pelabuhan udara yang dapat digunakan yaitu pelabuhan udara KPC di Tanjung Bara dan Pelabuhan Udara Pertamina di Sangkimah. Jarak tempuh selama 1 jam dari Pelabuhan Udara Sepinggan Balikpapan dengan menggunakan pesawat ukuran kecil jenis Cassa, sedangkan untuk pelabuhan laut/dermaga sebagai sarana pendaratan penumpang dan barang, berada di Muara Sungai Sangatta dan di Kecamatan Sangkulirang. Khusus untuk barang produksi dan pengangkutan batubara digunakan pelabuhan khusus yang berada di lingkungan PT. Kaltim Prima Coal.

Sementara itu, masih terdapat beberapa masalah pengembangan sistem jaringan transportasi di Kabupaten Kutai Timur antara lain adalah:
Belum tersedianya acuan/arahan dalam mengembangkan sistem jaringan transportasi, sehingga terkesan pengembangan sistem jaringan yang ada hanya dilakukan tidak terfokus kepada satu tujuan yang terintegrasi, bahkan ada diantaranya kontraproduktif.
Belum jelasnya pola hirarki dan keterkaitan antar sistem jaringan transportasi kabupaten baik dengan kabupaten lain dalam satu provinsi maupun dengan sistem jaringan transportasi provinsi.
Belum terpadunya perencanaan dan penyelenggaraan antara beberapa sistem transportasi dalam kerangka sistem transportasi antar moda dalam wilayah kabupten.

Listrik
Kebutuhan Listrik pendududuk Kabupaten Kutai Timur dilayani oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dipasok dari PLTD yang terdapat di setiap kecamatan, dengan kapasitas terpasang 5,4 MW. Selain itu telah terpasang jalur interkoneksi dengan Bontang dan Samarinda.
Sampai dengan tahun 2004, jumlah produksi listrik oleh Perusahaan Listrik Negara Misip Sangatta sebesar 39.384.001 Kwh, meningkat bila dibandingkan dengan jumlah produksi pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 38.085.574 Kwh dengan jumlah pelanggan sebesar 9.289 pelanggan.

Air Bersih
Pelayan Air bersih tersedia PDAM di setiap kecamatan, untuk Kecamatan Sangatta mempunyai debit 40 liter/detik, sedangkan kecamatan lainnya rata-rata 20 liter/detik. Pada tahun 2001 terdapat jumlah pelanggan sebnayak 2.246 orang dengan jumlah produksi sebanyak 745.900 l/dt. Pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 2.438 pelanggan menjadi 4.684 pelanggan. Demikian pula jumlah produksi air minum di Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2004 produksi air minum mengalami peningkatan sebesar 177.564 l/dt menjadi 923.464 l/dt.

Telekomunikasi
Di ibukota kabupaten telah terpasang Sentral Telepon Otomat untuk melayani kebutuhan dasar telekomunikasi, bisnis dan aktifitas lainnya, selain itu juga dapat dilakukan komunikasi jarak jauh dengan jaringan komunikasi selular (Telkomsel, Satelindo, Excelcom). Untuk wilayah perdesaan kedua jenis jaringan telekomunikasi tersebut sebagian ada yang sudah operasional dan sebagian wilayah perdesaan lainnya sedang dalam taraf persiapan.
Sarana telekomunikasi lainnya yang saat ini sudah ada di Kabupaten Kutai Timur, khususnya Sangatta berupa warung telekomunikasi dan kiospon, fasilitas Telepon Umum Kartu (TUK), fasilitas Telepon Umum Coin (TUC) yang tergabung dalam telpon bayar (Pay Phone).
Sementara itu, jumlah pelanggan telepon di Kabupaten Kutai Timur sampai pada bulan Desember tahun 2004 sebanyak 4.196 pelanggan yang dirinci menurut jenis pelanggan yaitu pelanggan rumah tangga terdapat sebanyak 3.393 pelanggan (80,86%), usaha sebanyak 698 pelanggan (16,63%), sosial sebesar 22 pelanggan (0,52%), dan wartel sebesar 83 pelanggan (1,98%). Berikut ini disajikan tabel mengenai banyaknya pelanggan telepon yang dirinci menurut bulan dan jenisnya tahun 2004.***