Sabtu, 01 Januari 2011

Harapan Tahun baru

Banyak harapan, banyak keinginan yang ingin di capai pada tahun 2011 diantaranya "
1. Jd miliarder
2. Buka Usaha dibidang Computer,... etc
3. Punya mobil pribadi (all new Honda Jazz)
4. Punya isteri (lagi)
dan.....
(ini yg paling penting dah HARUS)
5. LULUS KULIAH
ehmmmmm, terlalu muluk sih, tp itulah target harapan....SEMANGAT !!!

Selamat Tahun Baru 2011

Hikmah Tahun Baru

SUDAH menjadi suatu kelaziman dalam masyarakat kita apabila berakhir bulan  Desember akan bertemu Tahun Baru Masehi. Banyak kegiatan yang dilakukan pada Tahun Baru ini. N

Ada baiknya umat Islam mengisi pergantian tahun dengan kegiatan yang bermanfaat atau merenungkan berbagai kejadian. Tidak ada salahnya bila mengadakan kegiatan dalam bentuk upacara doa bersama atau lebih dikenal dengan "Doa Awal dan Akhir Tahun".

Doa awal tahun berbunyi, 
" Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alaa fadhlikal 'adliimi wujuudikal mu'awwali wahaadza'aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal 'ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal 'auni 'alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jallali wal ikroom. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama."

Sedangkan do'a akhir tahun, 
"Alloohumma maa'amiltu fii hadzihis sanati mimmaa nahaitanii'anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa hamiltu 'alayya ba'da qudrotika 'uquubati wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jiroo-atii 'alaa ma'shiyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii bifadhlika wa maa'amiltuhu fiiha mimma tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaba wa as-aluka. Alloohumma yaa kariimu yaadzal jalaali wal ikroomi antaqobbalahu minnii walaa taqtho' rojaa-i minka yaa kiriimu wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama." 
Tanpa terasa, tahun 2010 telah berlalu. Kini kita telah berada di tahun 2011 terasa begitu cepat masa berganti…….tahu…tahu…. !
Seperti kebiasaan dilingkungan kita, moment perayaan tahun baru ditandai dengan berbagai aktifitas; ada yang “bakar-bakaran” ada yang “bunyi-bunyian” dan ada yang “sembunyi-sembunyian” Dua suku kata yang bertanda kutif (“) serta beraksen ketik miring dari ketiga ungkapan diatas adalah pemandangan umum yang biasa dilakukan khususnya di masyarakat kita.
Moment perayaan tahun baru dengan ketiga aktifitas itu hanyalah aktifitas fisik/lahiriah, namun dibalik semua itu sebetulnya ada hikmah/pelajaran yang dapat kita ambil dalam rangka “melepas” setiap pergantian tahun.
Lalu apa hikmah/pelajaran dibalik ketiga perisitiwa itu? Mari kita uraikan bersama! dan ini hikmah/pelajarannya………………. 

     Kegiatan “BAKAR-BAKARAN”
Kegiatan relevant yang biasa dilakukan misalnya bakar ikan, bakar ayam, bakar jagung bahkan bakar daging seperti sate dan lain sebagainya.
Aktifitas seperti itu sebetulnya tidak terlalu istimewa tokh hal tersebut dapat pula dilakukan diluar moment menyambut tahun baru.
Yang harusnya membuat kita penasaran untuk selalu memikirkan dan mengambil hikmah/pelajaran adalah: kenapa kegiatan itu selalu menyertai moment menyambut tahun baru?
Jawabannya adalah bahwa pergantian tahun baru pada hakekatnya juga haruslah merupakan pergantian “diri” kita. Kita harus merubah diri menjadi LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.
Peristiwa bakar-bakaran pada dasarnya suatu lambang bahwa kita harus “membakar” ahlaq/tabi’at kita yang tidak baik dengan ahlaq yang lebih baik.
Kita harus “membakar” semua sisi gelap sifat kita ditahun terlewat dengan “ganti baju” oleh sifat baik.
Kita harus “membakar” sifat sombong, ujub, ria, takabur, serakah/tamak, iri/ dengki, kikir.
Kita harus “membakar” kebiasaan kita yang gila hormat, rindu sanjungan, kangen pujian.
Kita harus “membakar” hasrat kita yang selalu ingin menguasai, ingin selalu terlihat lebih dari orang lain, senang melihat orang susah dan susah/risih bila melihat orang senang.
Kita harus “membakar” sifat kita yang selalu “gatel” untuk mencemooh, ghibah (bergunjing), naimimmah (mengadu-domba), fitnah, hipokrit (bermuka dua), mengeruk keuntungan dalam kepahitan orang lain (opportunist)
Dan sebagainya…dan sebagainya……………….!
Sudah menjadi kodrat manusia yakni tempatnya salah dan lupa, sebagai mana kata pepatah: manusia tidak ada yang sempurna.
Oleh karena kita menyadari dengan pepatah diatas, maka kita perlu berusaha…..berusaha……dan terus berusaha hingga kita mendekati…..mendekati…dan mendekati kesempurnaan.
Lalu apa sih arti kesempurnaan bagi seorang insan/manusia ? manusia yang sempurna dalam pandangan robbi izzati (Alloh swt) adalah manusia yang tidak hanya percaya (Iman), tetapi juga menjalankannya sesuai Syariat (Islam) dan senantiasa menghiasinya hidupnya dengan ketaqwaan kepada Alloh swt sehingga dia dapat mencapai maqom (Ikhsan) maka inilah makna kesempurnaan dalam padangan-Nya .
Itulah bedanya arti kesempurnaan dalam pandangan Alloh, dan hal tersebut berbeda seratus delapan puluh derajat dengan makna kesempurnaan dalam pandangan manusia. Manusia akan dipandang sempurna oleh manusia lain apabila berharta banyak/melimpah, berpangkat/berkedudukan tinggi, berwajah cantik/tampan dan lain sebagainya yang sifatnya duniawi.
Sifat/tabiat yang gila harta, gila jabatan/kedudukan gila kesenangan dunia dengan mengabaikan kaidah inilah yang harus kita “bakar”. Fikiran kita yang terlalu mengagung-agungkan dunia, mejadikan harta/dunia sebagai tujuan seperti inilah yang harus kita “bakar”. Otak kita yang terlalu “mendewakan” uang inilah yang harus kita “bakar”. 

Peristiwa BUNYI-BUNYIAN
Bunyi-bunyian yang biasa dilakukan dalam menyambut moment tahun baru biasanya dengan meniup terompet, menyulut petasan (fire-crackers) atau juga dengan menyalakan kembang api yang kemudian disusul dengan bunyi (fire-works) bahkan dengan membunyikan sirine. Semua itu dilakukan agar terdengan bunyi-bunyian disaat pergantian tahun.
Jujur saja bahwa kita jarang merenungkan atau memikirkan apa sih sebetulnya hikmah/makna/pelajaran dibalik semua kegiatan/peristiwa itu ?
Oleh karena itu mari kita belajar mengambil hikmah dari suatu peristiwa/kejadian/pengalaman, agar dengan hikmah itu kita dapat berjalan dengan baik.
Hikmah mengeluarkan bunyi-bunyian dalam menyambut moment perganitan tahun adalah sebagai symbol/pertanda untuk membangunkan, menyadarkan/menggugah kesadaran
Sebagai contoh orang memukul bedug dimasjid manakala waktu shalat tiba, itu artinya bahwa mereka ingin menyampaikan pesan/menyadarkan kita bahwa telah tiba waktu shalat
Demikian pula bunyi-bunyian dalam menyambut tahun baru, hai….bangun……..hai sadar…………….hai ngeh…. eling..eling sekarang tahun telah berganti.
Kita disadarkan untuk bangun dan terjaga……………. kita harus cepat-cepat “bangun” diri kita: minal dulumat ila nuur.
Kita harus segera menyingsingkan lengan baju agar dapat menatap masa depan lebih cerah, gemerlap, indah laksana kembang api yang dinyalakan. Kita harus menggelorakan semangat yang keras dan selalu bergema laksana bunyi terompet, sirine dan petasan.
Bunyi terompet akan lebih keras bila kita meniup lebih kencang, bunyi petasan akan lebih menggelegar bila petasannya besar dan bunyi sirine akan nyaring lebih lama bila tombol terus kita tekan. Begitu pula, hidup kita akan “bersinar”, “indah” dan “gemerlap” bila semangat terus kita kobarkan, hasrat/motivasi terus kita tanamkan dan disiplin/kerja-keras terus kita pelihara. 

Kegiatan/Peristiwa “SEMBUNYI-SEMBUNYI”
Ada juga kegiatan/peristiwa dalam menyambut tahun baru yang bisa dikatakan “sembunyi-sembunyi” (dalam tanda kutif), ada yang “menyembunyi” ke pantai, ada yang menyembunyi ke gunung, ada yang “menyembunyi” ke hotel, night club, karaoke, rumah-bordir, panti-pijat dsb.
Saya tidak akan meng-‘hitam’ atau ‘putih’-kan kegiatan tersebut karena diluar konteks, tapi konteks yang ingin penulis kemukakan adalah hikmah/pelajaran dari kebiasaan kita menyambut tahun baru dengan perisitwa/kegiatan “sembunyi-sembunyi” (dalam tanda-kutif)
Bahwa kegiatan “sembunyi” tersebut pada haqekatnya merupakan pesan buat kita untuk senantiasa merenung/ber-kontemplasi atau instrosfeksi/ber-muhasabbah akan diri dan kehidupan kita.
Moment pergantian tahun adalah moment yang ideal untuk instrosfeksi………………ya..instrosfeksi mengenai hubungan kita dengan Alloh, dengan Manusia dan dengan Alam.
Oleh karena itu dengan moment tahun baru ini, mari kita “bakar” sisi gelap sifat/tabiat kita, kita bunyikan/gelorakan semangat kita, dan kita renungkan/instrosfeksi diri dan kehidupan kita……

“Selamat Tahun Baru 2011” …
(sumber : di kutip dari berbagai sumber)