Selasa, 24 Januari 2012

Pelajaran dari seorang penjual es tebu

Tak banyak orang seperti Tubagus Muhammad Ismail. Ketika yang lain sulit mencari kerja, dia malah meninggalkan pekerjaan dengan gaji Rp 10 juta per bulan. Ismail lebih memilih berjualan es tebu keliling dan sales parfum murah.

ROMBONG es tebu itu dikerumuni ibu-ibu muda ketika melintas di kawasan Wage, Sidoarjo. Tawa riang dan canda mereka berbaur dengan suara anak-anak yang berebut membeli. Susana itu hampir terjadi tiap hari pukul 15.00-17.00.

Itulah rutinitas Tubagus Muhammad Ismail menjajakan es tebunya di kawasan tersebut. Pria 39 tahun itu berbeda dari penjual es tebu lain. Penampilannya rapi, bersih, pakaian necis, dan wangi. Dengan tinggi badan sekitar 170 cm, kulit putih, paras tampan, pria berdarah Banten-Sunda-Padang itu jauh dari mainstream penjual es tebu keliling.

Karena itu, tak heran Ismail merupakan tukang tebu favorit -setidaknya- di kawasan Wage. Seorang warga perumahan bahkan menjuluki Ismail sebagai tukang tebu terganteng se-Asia Tenggara.

Ada cerita, pernah seorang ibu yang naik sepeda terjebur got gara-gara meleng melihat Ismail nggenjot rombong tebunya. ''Tapi, saya tak tahu cerita persisnya seperti apa. Saya hanya diberi tahu tetangga saya,'' kata Ismail lalu tersenyum.

Pria ramah itu tak hanya punya nilai lebih dari segi fisik, tapi juga idealisme. Karena idealisme itulah dia memilih mundur dari pekerjaannya sebagai legal staff di sebuah perusahaan rokok besar di Surabaya. Padahal, di tempat tersebut, dia punya gaji cukup besar, Rp 10 juta per bulan.

Sementara hasil jualan es tebu keliling itu, paling banter dia dapat Rp 1,5 juta per bulan. ''Ini pendapat saya pribadi, bukan bermaksud memojokkan siapa-siapa,'' katanya. ''Saya merasa bahwa rokok adalah sesuatu yang mudharat-nya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Itulah yang membuat saya bimbang, saya bekerja di industri yang seperti itu,'' lanjut bapak satu anak tersebut. ''Makanya, saya lebih bahagia sekarang, meski pendapatan pas-pasan. Kedamaian hati, itu yang paling penting,'' sambungnya.

Ismail kemudian menuturkan kisahnya. ''Ketika kuliah, saya sudah bekerja di perusahaan advertising, anak perusahaan rokok itu,'' katanya. Itu terjadi pada 1991 saat kuliahnya di Fakultas Hukum Untag memasuki tahap akhir. Setahun kemudian, dia dipindahkan ke induknya, bagian legal department. ''Waktu pindah, saya belum lulus,'' paparnya.

Ismail baru lulus setahun kemudian. Kelulusan itu mendongkrak eselon dan gajinya di perusahaan tersebut. Konditenya selalu baik. Pelan-pelan gajinya naik. Karena tempatnya bekerja merupakan salah satu perusahaan dengan rate gaji tertinggi di Surabaya, Ismail hidup berkecukupan.

Hidupnya mapan, tinggal di rumah tipe 45 di Griyo Wage Asri. ''Hingga saya resign pada 2007, gaji saya Rp 10 juta. Itu belum termasuk bonus dan tunjangan lain,'' kenangnya.

Meski gajinya besar, dia selalu gelisah. Puncaknya terjadi pada 2005. ''Saya merasa industri tempat saya bekerja tidak cocok dengan hati nurani saya,'' tuturnya. Rokok, bagi Ismail, adalah hal paling merugikan dalam kehidupan. Terutama dari sudut pandang imannya.

Ismail memang religius. ''Sejak kecil, orang tua saya selalu menekankan nilai-nilai Islam yang kuat kepada saya,'' paparnya. Ajaran itu terus terbawa hingga sekarang. Karena itu, Ismail selalu berusaha ikut pengajian di mana pun. ''Untuk menambah ilmu,'' tuturnya.

Hampir semua pengajian di Surabaya dan Sidoarjo pernah dia datangi. Bahkan, dia selalu menyempatkan ikut kuliah subuh di TVRI. Tapi, dia mengaku tak ikut sebuah organisasi keagamaan apa pun. ''Saya tak ikut PKS atau apa pun. Saya lebih suka begini saja,'' katanya.

Dalam Islam, rokok dianggap makruh (sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan). Bahkan, sebagian ulama menilai haram. ''Itu yang memengaruhi pemikiran saya,'' katanya.

Apalagi, ikhwan-ikhwan (saudara) sepengajian sering mengingatkan dia. Juga mengirim e-mail berisi tulisan dan gambar tentang akibat merokok. ''Ngeri, ngeri, kalau melihat gambarnya. Paru-paru yang hitam membusuk, orang yang kondisinya sekarat, wahh... pokoknya mengerikan,'' tuturnya.

Satu pemikiran mulai menusuk dirinya. ''Masak sih saya memberi makan anak dan istri dengan uang yang dihasilkan dari industri yang merusak masyarakat,'' katanya lalu buru-buru menambahkan bahwa itu pendapatnya pribadi.

Sejak itu, kinerja Ismail melorot drastis. Manajemen perusahaan melihat perubahan tersebut. Manajemen yang bijak mengajak Ismail berbicara dari hati ke hati. Karena memang sudah bimbang, Ismail memutuskan mundur dari perusahaan pada Juni 2007. ''Saya akan merugikan perusahaan bila tidak bisa kerja maksimal. Karena situasinya seperti itu, saya pikir inilah titik untuk hijrah. Saya keluar secara baik-baik,'' urainya.

Atas jasa-jasanya selama 16 tahun bekerja, perusahaan memberi pesangon Rp 400 juta. Selepas dari perusahaan, Ismail melakukan apa saja yang halal untuk menyambung hidup. Di antaranya, menjadi sales parfum tiruan. ''Saya menemukan dunia yang asyik. Ternyata, saya juga punya potensi di bidang marketing,'' katanya dengan mata berbinar.

Untuk menambah penghasilan, Ismail berjualan es tebu. ''Saya bertemu pemilik Mr Tebu dan saya membeli franchise-nya seharga Rp 10 juta. Itu sudah dapat rombong dan peralatannya,'' tuturnya. Dia menggenjot sendiri rombong tersebut.

Perubahan hidup itu membuat Sri Lestari -istri yang kini telah berpisah- kaget. Kata-kata seperti terus kerjo opo, Pa? sering kali terucap. Ketika Ismail memutuskan menggenjot sendiri rombong es tebunya, Sri nyaris tak percaya. ''Sing bener ae, Pa?'' ujar Sri sebagaimana ditirukan Ismail.

Namun, Ismail bergeming. Melihat keteguhan hati suaminya, Sri bisa memahami. ''Apalagi, tetap harus ada penghasilan kan,'' katanya. Ismail tak bersedia mengungkapkan alasan pisah dari istrinya.

Selain parfum dan es tebu, Ismail mencoba jual beli apa saja. Mulai seprai hingga mobil. Namun, hanya eceran. ''Maklum, dana terbatas dan penghasilan harus ditingkatkan,'' ungkapnya.

Dari berjualan parfum, Ismail hanya mendapatkan rata-rata Rp 600 ribu per bulan, sedangkan dari es tebu dapat Rp 700 ribu-Rp 800 ribu. ''Tapi, saya bangga dengan pilihan ini. Meski hanya jadi tukang es tebu dan sales parfum, saya jauh lebih berbahagia daripada saat masih kerja di industri rokok,'' tegasnya.

Tempat Yang Tepat Di datangi Perempuan yang Lagi Galau

Perempuan yang berhati lembut sangat rentan terserang galau. Tempat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk menjernihkan pikiran. Inilah 5 tempat yang bisa perempuan datangi ketika kegalauan menyapa.

1. Pantai
Debur ombak dan hembusan angin di pantai terasa menenangkan bagi siapa saja, terutama untuk Anda yang sedang merasa galau. Di tempat ini, Anda bisa menjernihkan pikiran sambil berjemur menikmati semilir angin dengan kelapa muda di tangan. Bermain jet ski, banana boat, snorkeling, atau sekedar jalan-jalan santai juga asyik. Jangan lupa mengajak teman agar jalan-jalan semakin seru.

2. Salon
Nah, inilah tempat yang paling asyik perempuan datangi. Apalagi kalau bukan salon. Di sini, Anda bisa menenangkan pikiran sambil memanjakan diri dengan berbagai perawatan yang ditawarkan. Facial, lulur, spa, dan totok wajah tak boleh ketinggalan untuk mempercantik diri. Keluar salon kecantikan Anda akan meningkat, begitu pula dengan kepercayaan diri. Si galau pun pergi menjauh.

3. Taman Bermain
Menyibukkan diri adalah salah satu cara ampuh mengusir kegalauan. Kalau bingung memilih tempat, datang saja ke taman bermain yang sudah banyak hadir di kota-kota besar. Dufan di Taman Impian Jaya Ancol pasti seru! Nikmati semua wahana menguji adrenalin yang ada di sana. Berteriaklah sepuas mungkin. Ajak juga teman yang banyak supaya seru-seruan semakin asyik.

4. Pertunjukkan seni
Perempuan yang terserang galau biasanya tiba-tiba memiliki jiwa seni yang tinggi. Pertunjukkan seni yang semarak di tahun ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Di Parkir Timur Senayan sedang ada pertunjukkan sirkus bertajuk Tarzan d Mighty Circus, yang dijamin seru! Pagelaran seni, seperti konser musik, orchestra, dan pameran lukisan, juga pilihan yang tak kalah seru. Galau hilang, jiwa seni pun meningkat.

5. Bioskop
Bioskop adalah tempat di mana kegalauan itu akan berakhir dengan suksesseiring waktu saat kamu sedang menonton film yang sedang diputar . Tapi film yang kamu tonton janganlah film tentang drama dong.. nanti galau kamu kambuh lagi dong hehe 

Lima Cara Mendeteksi Kebohongan Di Sekitar Kita

Berbohong merupakan salah satu perilaku tak baik yang paling umum dilakukan oleh semua orang. Terkadang, sebagian orang menutupi kebiasaan berbohong itu dengan alasan mereka berbohong putih alias berbohong demi kebaikan.

Dari semua perilaku manusia, mungkin berbohong adalah salah satu yang sulit dideteksi. Namun, ada lima hal yang dapat membantu Anda mendeteksi ketika seseorang berbohong, antara lain:
  1. Gugup. Berbohong memiliki gejala yang hampir sama dengan ketegangan. Dalam berbagai situasi ketika kita berniat untuk berbohong, kita dapat merasa gugup, saat mencoba menutupi kesalahan. Cara mudahnya yaitu mengetahui sifat dasar seseorang kemudian mengetahui peredaannya. Jika seseorang biasanya terlihat santai, kemudian tiba-tiba sering berkedip dan melakukan gerakan mata yang tidak biasa, menjilat lidah dan menyentuh wajah dapat dijadikan ciri-ciri seseorang sedang berbohong.
  2. Perhatikan bahasa tubuh. Amati bahasa tubuh gestur yang tampak menutupi bagian tertentu dari wajah atau tubuh. Menyentuh hidup merupakan ciri khas dari gejala ketegangan. Saat Bill Clinton bersaksi didepan juri mengenai hubungannya dengan Monica Lewinsky, tubuhnya secara alami melakukan bahasa tubuh yang normal ketika menjawab dengan benar. Namun, ketika dia dipaksa lebih jauh mengenai hal itu, dia tampak menyentuh hidungnya setiap empat menit. Totalnya, sekitar 26 kali.
  3. Gelisah berlebihan. Perhatikan jika seseorang yang Anda curigai berbohong, menggaruk atau menggesek pakaiannya. Jika Anda tengah berbohong dan ingin menutupinya, kontrol pandangan Anda dan tempatkan tangan Anda dengan tenang tanpa terlihat tidak alami.
  4. Senyum berlebihan. Disamping dari tampilan menyeringai khas pembohong, studi menemukan orang tersenyum lebih banyak ketika mereka mengatakan yang sebenarnya.
  5. Percaya pada naluri Anda. Seringkali kita bisa mendeteksi seseorang berbohong secara intuisi dibandingkan secara ilmiah. Mungkin benar jika pepatah kuno mengatakan, jika Anda mencurigai seseorang berbohong, mungkin Anda benar.

Tipe Anak Gaul Zaman Sekarang

Ah, siapa yang gak ingin menjadi anak gaul. Mendapat status anak gaul merupakan kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak, setiap kali kamu berjalan, orang-orang di sekitar kamu bakal ngeliatin kamu sambil berbisik-bisik, “eh, itu kan anak gaul”…Eh bener kan? Jadi anak gaul pasti dapet perlakuan seperti itu kan? MBDC memang gak gaul sih, tapi MBDC tau tipe-tipe anak gaul! Berikut adalah 4 tipe anak gaul menurut MBDC!


1. Anak Gaul Generik

Anak gaul generik adalah anak gaul paling standart. Model-model yang kamu temukan di mall-mall gitu deh. Biasanya sih mereka dapet julukan gaul karena mereka adalah anak-anak yang paling populer di SMA/universitas mereka. Sebenernya pergaulannya sendiri belum tentu keluar dari lingkungan SMA/universitas mereka sih, tapi paling gak bentukannya tuh udah gaul abis gitu.
Kalimat Standart: “Eh geelllaa kemaren gue liat baju lucu abesss gheeetooo..”
Musik Favorit: Apapun yang lagi sering diputer di radio.

2. Anak Gaul Hipster

Anak gaul hipster adalah evolusi dari anak gaul generik. Biasanya mereka bermula dari populer di SMA/universitas, tapi kemudian menemukan culture yang dianggap lebih asik kemudian menganggap bahwa menjadi anak gaul generik itu terlalu mainstream. Biasanya anak gaul hipster ini bisa kamu jumpai di butik-butik clothing lokal (yang mahal), tempat-tempat sepeda (yang mahal), festival film, dan tentunya konser band yang kamu gak pernah denger. Mereka suka sesuatu yang kamu gak pernah denger. Kalo kamu sampe suka hal itu, mereka udah gak suka lagi. Kemana aja kamu saat mereka suka itu?
Kalimat Standart: “Eh lo nonton [masukkan nama band yang gak pernah kamu denger di sini] gak? Gue sih dapet invitation.
Musik Favorit: Apapun yang kamu gak pernah denger.

3. Anak Gaul Beneran

Anak gaul beneran adalah seseorang yang beneran gaul dalam arti yang sesungguhnya. Dia kenal buanyaaaaaak banget orang dari berbagai kalangan dan dia sendiri juga dikenal buanyaaaak banget orang dari berbagai kalangan. Kamu bisa minta contact siapapun dari tipe anak gaul yang satu ini. Kalaupun dia gak kenal satu orang, entah bagaimana pasti dia kenal orang lain yang kenal orang ini. Pokoknya bikin minder deh.
Kalimat Standart: “Ibas? Oh gue kenal. Mau nomer teleponnya?”
Musik Favorit: Apa aja sih, mulai dari yang populer sampe yang kamu gak tahu.

4. Anak yang Ngakunya Gaul

Anak yang ngakunya gaul adalah seseorang yang mengaku ke orang-orang kalo dia kenal banyak orang, tapi sebenernya dia gak dikenal siapa-siapa. Jadi mungkin dia pernah kenalan sama orang penting A, tapi kenalannya ya cuma gitu-gitu aja. Gak ngobrol juga. Cuma salaman bukan berarti tuh orang penting bakal inget kamu juga dong?
Kalimat Standart: “Oh gue kenal tuh sama Adrie Subono! Gue pernah kenalan. 5 tahun yang lalu. Iya pas lagi konsernya JAVA gitu. Gue salaman. Foto bareng gitu deh. Tau deh dia masih inget gue apa nggak.”
Musik Favorit: Semua yang keren-keren, tapi pas lagunya diputer gak bisa nyanyi.
Nah begitulah! Kira-kira kamu termasuk anak gaul yang mana nih?

Minggu, 01 Januari 2012

SELAMAT TAHUN BARU 2012

Tahun 2011 telah berakhir, kini saatnya kita memasuki era baru. Tahun 2012 yang penuh dengan tantangan yang lebih berat.